Jumat, 19 November 2010

Rindu Kami

Ilustrasi Satu Kisah rasa


















Tergambar jelas pemuda ditersana itu luruh
lakonlakon hitam tak ramah menutup jiwa putih
berlari, terbang imaji
di kelam, dihujan, di pedih.kemudian tertampar rasa
pada sebentuk halus senyum serupa bidadari ditepian nisan
mawar hati,pesona di seribu galau
terlupalah dunia yang menindihnya tanpa iba

Segenapnya ditambatkan tak terbagi
reranting daun kering
jalan panjang menggoda
dibakar rasa tak tertunda

Cintanya nadi,cintanya nafas
gemuruh menjadi jadi tak selami hakiki

Rupanya air mata melingkar kisah
raga yang dipuja biru rasa terbang ke keabadian
maka runtuhlah harap
kabut datang pecahlah mimpi

Baju hitam selimuti mata
selepas pergi tak ada sinar mentari
ilustrasi mati

Sadarulkalam

Dihempas,tertahan
merana,tersaput
mengurai tanya berjuta,terjawab
menghampiri merangkak,berlari
mencinta,dicinta

hakikat cinta sesungguh Illahi Rabbi
menjadi cahaya sisa kisah pemuda ditersana itu.



                          imaainehilman2010nov

Selasa, 16 November 2010

Assalamu'alaika ya Rasulullah.

Bismillahirahmanirrohim
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa alihi
Keluh,tak isi lelahku kala benak menari
disajak cinta lautan rinduku Muhammad.
Takut,tidak berani menikamku
kala jejak santun cintamu meresap
nyanyian rinduku Muhammad
Engkau putih bijakku kala fikirku sesat
ijinkan khayal emasku menyentuhmu
Engkaulah lelaki agung itu.



Dipahat pekat malam meracau sesat
Rinduku tak pudar terhempas
Termakan usia tak juga surut
Tertatih tatih menapaki jejakmu
Penantian cinta menyelusup ke seribu cahaya Akhlakmu Al Amin




Mata bulan tadi malam menatapku tajam
Ketika keluh terpancing jelaga meski setitik,Subhanallah
Cinta kepada umatnya sampai juga ke sukmaku
Lewat angin mungkin, lewat udara yang kuhirup
Sosok luhur dan wasiatmu Muhammad
membelaiku menguatkan fikir
hingga semoga tak tertanam kaki ini di murka-Nya.



Terimakasihku hening
Engkau memberi nyawa pada riuhku, terang, makna dan cintaku
Karena sosok itu hadir
Seakan darah ditubuh mengalir melalui tafakur
Sampai tertanam nafas ke liang lahat
cintaku takkan lepas setitikpun
Pada insan mulia itu,salam dan salawat bagimu ya Rasulullah
tiada henti seiring nafas.



Dihadapan kembang juga bintang
Yang tumbuh satu demi satu
Aku hamba-Mu yang dungu
Berusaha tak mengutuk batu yang terlempar terucap
Sebab kilaumu ya Rasulullah
Tak ingin kusamarkan dalam sakit dan gejolaknya
Yang menghunus.



Tiga ekor burung berpacu di atasku
Lalu berhenti sesaat
Ketika hendak kutitipkan salam
Kepada putera Aminah yang mulia
Kemudian ketika langit meredup
Ada riuh bebal dan cemooh
Beriring menista indahnya wujud dan wajahmu yang bersinar
Biar terpekik gairah zalim diluar batas
Tak akan membuat pudar cintaku
Karena namamu yang terukir jelas
Dalam kitab tuntunan umat.


                                   imaainehilman2010

Senin, 08 November 2010

Menitip Malam

Kupu kupu
menitip malam
pada majalnya hati
ruang fikir tergoda
gelap tawarkan luka
kawah hidup
menganga menanti
kala dekat semakin dekat
hari menghisab segala laku
dan bilangannya tak bertambah

Salah satu dari
dua jalan
membuka pintunya
tak ragu terlihat
hitamkah putihkah mata

Alam atas
alam bawah
seruan-Nya tertutup kabut
kala majalnya hati
tak mampu menembus.


        imaainehilman2010nov

Kepada Mimpi Dan Sahabat

Kepada Mimpi dan Sahabat

Pintu hati
jari jemari menekan
senandung mengiris hening
satusatu berlompatan
memeluk mahadika
dan mimpi istananya

Yang dari hari ke hari
pada malamnya
setia di susupi fikir
dan aksara
berharap keindahan itu
nyata menjadi nyawa rasa
                         

Dalam detik ke menit              
yang susut     
berhimpit dalam semerawut       
dalam tinggi dan keringnya
amarah
dan cinta yang menjadi bencana
kala tak terjaga

Kepada mimpi dan
sahabat
meneteslah atau mungkin mengalirlah
dalam keringku
yang niscaya ku tikam
dengan cinta.


                imaainehilman2010nov
                                    
                                
                                              
                                                        
                               

                                                                               
                                                                        
                                                                        
                                                                         
                                                                      
                                                                    


                                                                             

Rabu, 03 November 2010

Putihku Retak

Hati menjadi mata angin
membebaskan rasa
yang di sunting penat
terkurung ucap yang retak
di cumbu mati sebelum mati.
cintaku

Putihku retak
tapi tak sirna
tak kupetik satupun kelopak
yang menghias, Adinda
karena nafasku mewujud tiada terkikis
meski dalam ruang yang bias kelabu

Jika tujuan
di sambut persimpangan
aku hanya ingin disisimu
tidak untukmu
tapi untuk cintaku yang kujadikan istana
dalam jiwamu
Adinda.


                  imaainehilman2010nov

Perahuku Laju

Keelokan dunia
menampakkan kisahnya
di seribu satu makna
aku mendulangnya
bersama air mata
terkadang bahagiaku yang seakan
matahari
silau jiwaku menuju arah yang samar

Segala sesuatu itu kini kian dekat
berlayarlah tebaran hati
pada satu titik
meninggalkan gelombang
diatas kesadaran

Lajulah
perahuku laju

Menyusur lautan
yang semakin sempit di bingkai waktu
melepaskan lelah tanpa arti di jejak hidup

Kehausan dan peringatan-Nya
adalah kilau kemilau anak kunci
yang membukakan pintu ke abadian di penghujung

Lajulah
perahuku laju



                           imaainehilman2010nov

Rabu, 20 Oktober 2010

Tertutup Jiwa

Lejangmu sembab jiwa
berteriak saja tak cukupkan
lelah agar beranjak
lekaslah memahat hening
menangis agar tetesannya membasuh
tanah yang retak kepanasan

Disegala sudut dan ruang kosong
sang khatib masih berkisah
tentang nilai
meski tertutup mungkin
oleh kecewamu jiwa

Angin selatan yang tadi pagi
menyelusup ke poripori
masih menyisakan sejuknya
pada malam yang kau sunting
dengan beragam tanya

Maka bersajaklah dalam
taman hati dan fikir
lalu menapaki kembali tanggatangga
tazkiyah yang mungkin leler
karena pahit yang usang
seperti bara api
membakarmu jiwa
selalu.


        imaainehilman-okt2010

Selasa, 12 Oktober 2010

Serdadu Hitam

Aneka rupa perang berkecamuk
aneka rupa rasa bersilangan
dalam dunia tanpa ujung
aku, kamu yang merintih
di dalamnya terkadang
terpojok tak berarti

Ada
serdadu hitam terseok seok
meniti terang
tapi tertutup mata oleh satu kata

Ada
tangis yang di balut sungguh
sebuah harap
lalu bercermin pada kalimat
tak henti membias biru
di putihnya ruang

Adakah kemudian
serdaduserdadu hitam
membangun istana  selalu
dalam tafsirtafsir kitab cinta

Sementara kehendak jiwa
memagari kesaksian
dengan katakata dan kejujuran
yang takkan pupus
jika keberanian
mengaliri darah.


          imaainehilman2010

Selasa, 05 Oktober 2010

Jalanku Lelaki

Yang kadang tersengal
dibuih peluh
acap terbahak memaki
memahat otak tak henti

Yang lalu di kisah kelam
darah menetes serupa legam
namun tak menjadi luka
karena cinta terjaga kesungguhan
yang pahit selaksa getah kebodohan

Kini berjalan di hari berdetak
masih mencaci tapi tak lena tersesat
karena arah putih
bagai air terjun mengalir lewat
ubunubun sampai kekaki

Lalu menguap di kantuk yang tertunda
agar dapat memetik terang
di rindangnya nilai yang tersamar...

Ahh semoga tak terbakar.


           imaainehilman2010

Minggu, 03 Oktober 2010

Genggam Tanganku Sesaat

Genggam tanganku sesaat
pada setiap hari yang gila
atau mungkin pada hidup yang manis
sebab begitu banyak lagu putih
yang ingin kualirkan
lewat nadi,menyelusup
hatimu yang murka
biar biar
yang selalu hitam
adalah cumbu khilap muak
tak berarti

Ini bukan pertamakali mata kita berkaca kaca
kelemahan rasa kita diselubungi
dugaan dugaan sesat menikam

Kenyataan....

Aku mohon arahkan saja
biasnya pada makna hidup
yang tercecer tak sesungguh
meluka wajah dan
jiwa kita

Karena tempat terakhir
yang kita tuju sama
maka genggam tanganku
sesaat
biar cintaku mengalir
tak terhalang lagi

Maka
genggam tanganku sesaat.


                  imaainehilman2010

Kamis, 30 September 2010

Al Haaqqah

Ketika yang menggentarkan hati tiba saatnya
seperti liang menganga
mengintip di setiap detik
menyelesaikan segala sesuatu
perjumpaan seperti apa
yang terbingkai dalam otak
kitab apa yang terbingkai dalam laku

Haruskah perjalanan air mata
tak berujung setelah itu
ketika sangkakala memekakan

Adakah kita diantara
pendusta masa kini
yang kebinasaannya sama
seperti tunggultunggul pohon kurma lapuk

akankah darah dan nanah
menjadi sajian sepanjang lapar menjemput
karena kebenaran abadi yang sama sekali
bukanlah perkataan seorang penyair
tersia sia mendustanya.


             imaainehilman