Rabu, 20 Oktober 2010

Tertutup Jiwa

Lejangmu sembab jiwa
berteriak saja tak cukupkan
lelah agar beranjak
lekaslah memahat hening
menangis agar tetesannya membasuh
tanah yang retak kepanasan

Disegala sudut dan ruang kosong
sang khatib masih berkisah
tentang nilai
meski tertutup mungkin
oleh kecewamu jiwa

Angin selatan yang tadi pagi
menyelusup ke poripori
masih menyisakan sejuknya
pada malam yang kau sunting
dengan beragam tanya

Maka bersajaklah dalam
taman hati dan fikir
lalu menapaki kembali tanggatangga
tazkiyah yang mungkin leler
karena pahit yang usang
seperti bara api
membakarmu jiwa
selalu.


        imaainehilman-okt2010

Selasa, 12 Oktober 2010

Serdadu Hitam

Aneka rupa perang berkecamuk
aneka rupa rasa bersilangan
dalam dunia tanpa ujung
aku, kamu yang merintih
di dalamnya terkadang
terpojok tak berarti

Ada
serdadu hitam terseok seok
meniti terang
tapi tertutup mata oleh satu kata

Ada
tangis yang di balut sungguh
sebuah harap
lalu bercermin pada kalimat
tak henti membias biru
di putihnya ruang

Adakah kemudian
serdaduserdadu hitam
membangun istana  selalu
dalam tafsirtafsir kitab cinta

Sementara kehendak jiwa
memagari kesaksian
dengan katakata dan kejujuran
yang takkan pupus
jika keberanian
mengaliri darah.


          imaainehilman2010

Selasa, 05 Oktober 2010

Jalanku Lelaki

Yang kadang tersengal
dibuih peluh
acap terbahak memaki
memahat otak tak henti

Yang lalu di kisah kelam
darah menetes serupa legam
namun tak menjadi luka
karena cinta terjaga kesungguhan
yang pahit selaksa getah kebodohan

Kini berjalan di hari berdetak
masih mencaci tapi tak lena tersesat
karena arah putih
bagai air terjun mengalir lewat
ubunubun sampai kekaki

Lalu menguap di kantuk yang tertunda
agar dapat memetik terang
di rindangnya nilai yang tersamar...

Ahh semoga tak terbakar.


           imaainehilman2010

Minggu, 03 Oktober 2010

Genggam Tanganku Sesaat

Genggam tanganku sesaat
pada setiap hari yang gila
atau mungkin pada hidup yang manis
sebab begitu banyak lagu putih
yang ingin kualirkan
lewat nadi,menyelusup
hatimu yang murka
biar biar
yang selalu hitam
adalah cumbu khilap muak
tak berarti

Ini bukan pertamakali mata kita berkaca kaca
kelemahan rasa kita diselubungi
dugaan dugaan sesat menikam

Kenyataan....

Aku mohon arahkan saja
biasnya pada makna hidup
yang tercecer tak sesungguh
meluka wajah dan
jiwa kita

Karena tempat terakhir
yang kita tuju sama
maka genggam tanganku
sesaat
biar cintaku mengalir
tak terhalang lagi

Maka
genggam tanganku sesaat.


                  imaainehilman2010